![]() |
photo : ABC |
"Memang, di atas peta disebut sebagai Laut Cina Selatan namun saya tak tahu itu. Bagiku, saya hanya tahu ini adalah Laut Natuna. Kami memancing di sini karena ini perairan kita. Kami tidak tahu apa itu Laut Cina Selatan," katanya kepada ABC.
Namun Cina yang perkasa, 3.000 kilometer ke utara, memandang wilayah ini secara sangat berbeda. Dinamakan sebagai Nine Dash Line, wilayah luas sekali di Laut Cina Selatan yang diklaim Cina sebagai perairan tradisional mereka, menjangkau sejauh Kepulauan Natuna.
Indonesia menegaskan kepulauan itu dan perairan sekitarnya berada dalam wilayah ekonomi eksklusifnya (ZEE). Nelayan lainnya bernama Syahrizal (42), menjadi nelayan hampir seluruh hidupnya, dan berada di wilayah Natuna enam tahun terakhir.
"Saya sangat marah, marah karena saya telah bekerja di Natuna sejak lama dan sekarang China mengklaim bahwa perairan ini milik mereka. Tentu saja saya sangat marah sebab hasil tangkapan kami tidak bisa bersaing dengan hasil yang mereka dapatkan dengan menggunakan pukat. Kami rakyat Natuna," ujarnya.
0 Komentar untuk "Nelayan Natuna Geram Dengan Keberadaan Kapal Pukat China"