1500 Orang Relawan PKS Bersama TNI , Basarnas dan BPBD Cari Korban Longsor di Jawa Tengah

Relawan PKS Ikut Terjun Cari Korban Longsor

Metrotvnews.com, Jakarta: Relawan gabungan dari unsur Basarnas, BPBD, TNI, lembaga sosial dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut diterjunkan ke lokasi bencana longsor dan banjir di Jawa Tengah. Setidaknya, relawan gabungan itu tengah fokus di tiga kabupaten: Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara.

Ketua DPW PKS Jawa Tengah Kamal Fauzi mengaku pihaknya fokus mencari korban yang dinyatakan hilang di Desa Karangrejo, Loano, Purworejo. "Hari ini adalah penerjunan pertama untuk evakuasi dan pencarian korban longsor. Hari sebelumnya relawan PKS membantu evakuasi di desa Butuh dan Bayan, Purworejo," kata Kemal dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (21/6/2016).

Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi mengatakan pihaknya mendirikan sebanyak 20 posko yang tersebar di Jawa Tengah. Hal ini lantaran suasana dan kondisi di daerah bencana masih darurat.

 "Sekarang masih tahap emergency. Kami membantu menyediakan makanan dengan membuat dapur umum, layanan kesehatan dan kebutuhan lain," kata Dedi di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan dalam kesempatan terpisah.

Menurut Dedi, PKS menerjunkan sekira 1.500 relawan yang masing-masing DPD PKS tingkat Kabupaten dan Kota mengirimkan sekira 100 hingga 150 relawan. Masing-masing DPD juga memberikan dana stimulus se-Jawa Tengah sekira Rp100 juta.

 "Dana yang dari para anggota legislatif itu memang kecil. Itu kita jadikan stimulus saja agar teman-teman di lapangan semangat. Mereka juga mandiri di lapangan," ucap Wakil Ketua DPP PKS Bidang Kesra Nahru Surur.

 Nahru menegaskan relawan PKS tetap berkoordinasi dengan relawan gabungan yang dikomandoi BPBD setempat. Koordinasi dengan relawan gabungan terdiri dari berbagai unsur itu berjalan dengan baik.

 "Kami akan tetap buka posko sekira seminggu hingga setengah bulan ke depan. Karena ini sedang emergency. Setelah itu, kami akan langsung memberikan bantuan kepada korban tanpa lewat posko," ungkap dia.

 Berdasarkan data sementara dari BNPB hingga Selasa siang, setidaknya tercatat 48 korban yang dinyatakan tewas dan 16 orang yang masih hilang. BNPB menyatakan faktor La Nina yang membuat anomali cuaca sehingga banjir dan longsor tidak terhindarkan.