![]() |
Ketua Bidang pekerja Petani dan Nelayan DPP PKS, Ledia Hanifa |
Pemerintah memberi izin impor daging sapi beku 10 ribu ton oleh PT Berdikari.
"Ini kebijakan yang melukai peternak nasional. Tidak mungkin harga daging sapi impor bisa semurah itu, sangat tidak masuk akal," ujar Ketua Bidang pekerja Petani dan Nelayan DPP PKS, Ledia Hanifa di kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (29/5).
Modal dari Australia saja, jelas Ledia, sudah Rp 38.000,- /kilogram bobot hidup. Hal itu ditambah lagi dengan penggemukan di kandang Rp 41.000,-/kilogram, dan masuk RPH sekitar Rp 43.000,- /kilogram. Jadi karkas mencapai Rp. 87.000,-/kilogram. Paling murah daging impor bisa dihargai sekitar Rp. 105.000,-/kilogram.
"Kebijakan penurunan harga daging sapi sangat tidak memihak kepada peternak lokal. Mau sampai kapan petenak kita di cekik oleh pemerintah sendiri," cetusnya.
Ledia sangat menyayangkan hal ini mengingat komitmen pemerintah yang sangat tidak memihak pada peternak.
Survei PKS tiga hari lalu di 11 provinsi dan 3 kabupaten/kota menunjukkan daging sapi di harga 80.000/kg sangat merugikan peternak lokal. Harga daging sapi sebagai berikut:
1. Sultra Rp 110.000
2. Sumut Rp 130.000
3. Aceh Rp 140.000
4. Pekanbaru Rp 110.000
5. Lombok Rp 100.000
6. Sumbawa Rp 90.000
7. Batam Rp 120.000
8. Serang banten Rp 000.000 - 120.000
9. Pasar jakarta Rp 105.000 - 110.000
10. Bandung Rp 110.000
11. Jabar Rp 110.000 - 130.000
12. Jambi Rp 120.000
13. Cianjur Rp 120.000
14. Manokwari Rp 120.000
15. Sulbar Rp 110.000
16. Riau Rp 130.000
0 Komentar untuk "Ketua Bidang Pekerja Petani dan Nelayan PKS : Sayangkan Kebijakan Pemerintah Soal Harga Daging Sapi"